Senin, 04 Mei 2015

Dampak Olahraga Berat Bagi Kesehatan

Bila anda anda ingin sehat dengan melakukan olahraga lari,maka rutinlah joging keliling kompleks ketimbang melakukan kompetisi lari atau marathon.Karena,melakukan program latihan berat,seperti lari marathon ternyata bisa mengundang berbagai penyakit,misalnya saja gangguan memori,gigi tanggal,berkurangnya libido atau hasrat seksual,sulit hamil,rendahnya sel imun sampai gangguan jantung.Pelari jarak jauh juga rentan cedera. Beberapa ahli fisioterapi mengemukakan bahwa belakangan ini terjadi peningkatan jumlah pasien wanita yang sudah pernah mengikuti kompetisi marathon atau triathlon.Dengan berlari sekitar 15-20 mil per minggu mereka mungkin akan mendapat manfaat kebugaran dan kesehatan kardiovaskular.Tapi karena ingin lebih cepat fit,mereka tidak memberi kesempatan otot dan tendon untuk beradaptasi sehingga menimbulkan cedera. Manfaat paling nyata dari regimen latihan berat dan ringan diungkap oleh beberapa peneliti yang melacak lebih dari 5000 orang selama 12 tahun.Mereka menemukan bahwa pelari ringan yang berlari tak lebih dari 3 kali seminggu dan total waktunya 2,5 jam ternyata memiliki angka kematian lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga sama sekali dan mereka yang melakukan olahraga ekstrem. Tim ahli dari Universitas Oxford juga telah melakukan studi selama 9 tahun terhadap lebih dari satu juta wanita berusia pertengahan di Inggris menemukan hal yang hampir sama.Mereka yang melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki,bersepeda,atau berkebun 4 kali dalam seminggu ternyata resikonya terkena gangguan jantung 20 persen lebih rendah dibanding wanita yang tidak aktif. Beberapa riset juga mengungkapkan bahwa,wanita yang melakukan olahraga berat lebih beresiko menderita penyakit jantung dan stroke.Salah satu teori menyebutkan bahwa,berolahraga dalam skala sedang akan meningkatkan panjang Telomer seseorang.Telomer berfungsi untuk melindungi ujung kromosom.Seiring usia,telomer akan terus memendek dan pada akhirnya sel akan mati .Telomer yang pendek juga dikaitkan dengan meningkatnya kematian dini dan penyakit-penyakit yang terkait usia,misalnya kanker. Pada tahun 2013,sebuah studi yang dimuat di jurnal Lancet menemukan bahwa olahraga moderat yang dikombinasikan dengan pola makan sehat akan menghasilkan stimulus untuk memperpanjang telomer.Sebaliknya,olahraga berat memiliki efek berlawanan,yakni memperpendek telomer. Studi lain yang dilakukan di Jepang juga menyebutkan bahwa olahraga berat bisa berbahaya bagi kesehatan tapi olahraga yang intensitasnya rendah seperti jalan cepat,malah akan meningkatkan aktifitas di bagian otak hipocampus yang bermanfaat untuk membentuk memori baru. Berdasarkan penelitian,beberapa ahli di Tiongkok juga menyimpulkan bahwa olahraga berat atau olahraga yang membuat tubuh kelelahan dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia yang bisa membunuh sel-sel otak di bagian hipocampus dan menurunkan kemampuan sel berkomunikasi satu sama lain.Terlalu berat berolahraga juga akan menyebabkan kelebihan zat kimia glutamat di otak,yang bisa memicu gangguan memori di otak dan kemampuan berpikir otak. Olahraga berat atau olahraga dengan intensitas tinggi,secara parsial dapat mempengaruhi ventrikel kanan pada jantung.Pembesaran pada ventrikel kanan tersebut akan mempengaruhi sistem kelistrikan jantung sehingga irama jantung menjadi abnormal.Efek yang akan dirasakan dalam jangka panjang adalah nyeri dada,sesak napas,serta pucat.Gangguan jantung itu bisa bersifat fatal,cara pengobatannya yaitu hanya dengan jalan operasi baca operasi bedah jantung dan jenisnya. Dalam setahun diperkirakan ada 15.000 kasus kematian mendadak pada pelari rekreasional. Oleh sebab itu bagi anda yang sering melakukan olahraga berat agar mewaspadai dampak bahaya dari olahraga berat tersebut yaitu dengan cara mengurangi porsi latihan agar jangan sampai tubuh kelelahan karena olahraga yang berlebihan bukan membuat tubuh sehat,tapi justru bisa mengganggu kesehatan,semoga artikel ini bermanfaat.Salam....sehat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar